Welcome to "duniaa qqqq"

Warning!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hidup itu akan terasa indah bila kita menikmati, cara orang menikmati hidup itu akan berbeda-beda.
Jika seseorang ingin bahagia dalam hidupnya,,,,,tergantung dirinya.

"MAU DIBAWA KEMANA HIDUPMU??????"
(ngopi lirik lagu ARmadA,,, MAklum aaaaqqqq PASUKAN ARMADA PAYAKUMBUH)
maklumm ajjja yea

Blog inii khusus bagi orang-orang yang beriman.
hahahahahahahahahah
"ngakak-ngakak"
"ngakak-ngakak"
"ngakak-ngakak"




Selamad dataNg di Blogggg aqqqqqq,,,,,,,

Elsa Permata Sari
Semuanya terasa indah bila disini
bersama qqqqqqq


(malebayyyyyy seeeee)

Aq Elsa Permata Sari :) :) :) :)
ooooooppppppppppsss

Just Elsa Permata Sari,,,,,



CEKIDOTTTTTT

Followers

Rabu, 18 Januari 2012

Astaga, Cintanya......

Astaga, Cintanya......

          Icha membanting tubuhnya di atas ranjang, mengejutkan aku dan Gina yang sedang mendiskusikan mata kuliah Anatomi Fisiologi nya Dr.Evelyn.Kami sedang membicarakan tentang sistem kardiovaskular  yang membuat otak menjadi naik suhunya menjadi 29990 C.Jangankan telur, ban mobil saja bisa pecah jika saat itu diletakkan di atas kepala kami saat itu.
          Icha datang dengan mata yang berkaca-kaca, masih tidak percaya Viki, cowok dengan postur tubuh tinggi dan hitam manis, orang yang selama ini dia bangga-banggakan sebagai cowok kesayangannya, dan dia tahu betul bahwa Viki sangat menyayanginya.Buktinya, sudah 23 orang yang antri ingin menjadi pacarnya, mulai dari anak jurusan Kesehatan Lingkungan, anak jurusan Perawat, mungkin kalau di jurusan Bidan ada anak laki-lakinya, mereka tentu saja akan ikut antrian untuk menaklukkan hati Icha yang sangat keras sekeras baja buatan Jepang.Dengan segala cara Icha mati-matian untuk mempertahankan cinta Viki.Namun, kejadian yang tak disangka tiba-tiba terjadi.Viki memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang telah memasuki usia ke 4.5 tahun, ini pasti akan menjadi suatu dilema cinta.

*********
          “Aku sayang kamu, aku cinta kamu..??”
           “Apa salahku..??”
           “Aku mati-matian menjaga semua ini, , kenapa,kenapa kamu memilih         untuk break???” , sekali lagi Icha masih mempertahankan Viki.
          Beberapa jam yang lalu, Viki mengatakan semua yang ada dalam hatinya, bahwa mereka berdua tidak lagi cocok. Masih tak habis pikir, merasa dunia tak adil. Gadis yang sekarang kuliah di Jurusan Gizi itu menangis sejadinya.Dan tidak menyadari bahwa suara tangisannya itu akan membangunkan semua warga Jl.Sosiologi H27 yang sedang bermimpi di siang hari. Walaupun tak mengeluarkan suara.
          Ia kehilangan semua moodnya untuk belajar. Untung besok adalah hari minggu, yang dia anggap adalah hari kebebasan.Hari untuk meluangkan waktu dan membuang semua kejenuhan yang dihadapi setelah disuguhi seabreg kegiatan dan pelajaran di kampus.
          Aku dan Gina hanya melongo keheranan.Kami hanya saling tatap dan  tidak bisa berkata apa-apa, hanya menunggu reaksi selanjutnya dari sahabat kami ini.Walaupun sebenarnya dalam hatiku berkecamuk perasaan yang tak menentu.Antara sedih dan bahagia melihat penderitaan yang dialami oleh sahabatku.Mengapa aku mengatakan bahagia???????.

                                                *********

          Aku mengenal viki sejak kami kasih SMA dulu.Icha mengenalkan pacarnya kepada kami pada waktu acara pertandingan basket antara sekolah kami SMA N 1 Suliki melawan sekolahnya Viki, dan semenjak itu aku merasa aneh.Entah apa yang aku rasa saat itu, aku tak mengerti apa yang sedang terjadi kala itu, aku seperti orang yang tak tentu arah. Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali.Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan.Aku jatuh cinta pada kekasih sahabatku sendiri.
          Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan, saat dia bermain di lapangan basket, aku menjadi orang yang paling bodoh, tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun darinya.Aku hanya mampu melihat senyumnya dari sini dari tempat dudukku kala itu.Ketika dia tersenyum, aku pun membalas senyumannya.Beberapa detik kemudian aku sadar, bahwa senyuman itu bukan untukku, hanya sahabatku Icha yang memiliki senyum indah itu.
          Laki-laki yang aku pandang dilapangan itu, sungguh gagah.Dengan pakaian olahraganya, layaknya seorang pemain basket profesional, yang bagiku dia lebih dari seorang pemain NBA.Dia terlihat semakin tampan setiap kali melihat kepadaku, walau itu hanya tanpa sengaja.Tapi, ketidaksengajaannya itu saja telah membuatku terpana.

Akhirnya aku menemukan lagi seorang pria, yang sangat aku harapkan bisa menggantikan seseorang yang dulu pernah melukaiku sangat dalam.Namun ternyata aku salah, semua yg aku usahakan gagal.Aku salah jatuh cinta.Entah apa yg aku rasakan saat itu, aku galau..aku kecewa..aku harus rela dia bersama wanitanya…sahabatku sendiri.Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak mampu. Aku terlalu rapuh untuk itu.Namun, aku tak putus asa, aku terus menunggunya dan aku hanya menangis dalam diamku.Aku berdoa, suatu hari nanti dia bisa mengerti rasaku ini.Walaupun aku tahu perasaan ini tidak pada tempatnya.

***********

Setelah tahun berganti..
          Akhirnya saat yang kutunggu datang juga.Viki dan Icha putus.Betapa bahagianya aku.Sebentar lagi, aku bisa mulai beraksi, melakukan pendekatan intensif.Untuk mendapatkan laki-laki yang selama 3 tahun telah membuatku susah tidur, yang telah membuatku tidak bisa jatuh cinta lagi kepada orang lain.Dini....dini....kesempatan besar didepan matamu.
          Pagi yang sangat dingin, semalam hujan mengguyur Kota Padang tercinta (kujaga dan kubela).Aku terasa enggan membuka mata, tapi lama kelamaan aku terpaksa harus bangun karena si cerewet Gina telah melantunkan lagu favoritnya “Alamat Palsu” di kamar mandi.””Kemana....kemana...kemana?”Alunan lagu yang setiap pagi harus membangunkanku.Sungguh memuakkan.
          Sarapan pagi kali ini begitu sedernahana, tanpa lauk yang berarti.Memalukan sekali untuk anak jurusan Gizi seperti kami.Tapi, apa boleh buat, akhir bulan adalah masa-masa sulit kami sebagai anak kost.Si Gina mamanya belum mengirim tunjangan.Apalagi aku, yang tidak akan mendapat tunjangan sebelum lewat tanggal 13, entah kenapa mama selalu mengirim tunjangan harus setelah tanggal 13?.Ada apakah dengan tanggal 13?.
          Aku dan Gina sedang asyik menyantap sarapan kami, tiba-tiba hape ku bergetar. Dari nomor yang tidak di kenal , dan tentu saja itu membuatku penasaran .Aku  pun membuka  pesan itu  yang hanya sekedar sapaan selamat pagi .Tanpa ada inisial pengirim nya .Lalu, aku pun menanyakan si pengirim sms itu.Kami pun saling balas sms ,  ternyata si pengirim sms itu adalah Viki, pujaan hatiku.Waktu seakan berhenti saat itu juga,,,,,tapi sms terhenti saat aku menanyakan dia  mendapat nomor  hapeku dari siapa .
          “Gin, kamu ya yang ngasih nomor hape aq ke Viki,” aku langsung menuduh Gina.Dengan muka tidak berdosanya, Gina menjawab “ Oh, iya Din, maaf ya aku lupa ngasi tahu kamu sebelum nya, semalam dia sms aku.” 
 “ Ya tidak apa-apa sih , cuma waktu aku nanya dia dapat nomorku dari siapa dia gak balas lagi, cuek amat !”Percakapan terhenti disitu.Dan kami menuju kampus.
          Treeeet, treeeett.... Samsung Corby kesayanganku bergetar lagi, di jalan ke kampus.
          New Message from 081363639595 
          “Bisa ketemuan sekarang.Aku jemput kamu.Penting”
          Jantungku serasa mau pecah.Tanpa pamit ke gina, aku putar arah kembali ke gerbang kampus.Masa bodoh dengan kuliah Diet ibu Ekawati.
          Reply t0 081363639595
          “Aku tunggu di gerbang kampus....”
          Sent
          Success

*********

          Setelah menunggu 31 menit kurang sepuluh detik.Viki datang dengan motor Satria F U nya.Apakah ini  mimpi?Oh tuhan,,,,,Apa yang terjadi,?
          “Hei, dah lama nunggu?”, suara itu membangunkanku.”Baru juga kesini”,aku membohonginya menutupi kegugupanku.”Yuk, kita pergi sekarang”, sekali lagi suaranya....... “Bukan di sini tempat yang pas, Dini, ayolah!,” dia menarik tanganku lembut. Darahku mendadak berdesir deras, detak jantungku mengencang.
          Viki akan membawaku ke Taman di Belakang kampusnya.Apa yang terjadi? Aku mengkhianati Icha? Sungguh sahabat yang bodoh.Selama 10  itu dalam perjalanan hanya ada kebisuan diantara kami.Duduk berboncengan dengan orang yang telah mampu masuk ke dalam semua sel-sel di otakku ini secara tidak langsung membuatku terkena tekanan mental.
          Tapi apa yang terjadi, tanpa disangka, tanpa direkayasa, dan di luar skenario, kalau bahasa pertelevisian. Sesampainya di taman, Icha dan Gina sudah menunggu kami.Mereka berdua larut dalam kesedihan. Icha pun melangkah lemas menuju kami.Bagaimana tidak, sahabat yang selama ini jadi pendengar setia ketika Icha sedang curhat tentang Viki ternyata ada perasaan lain terhadap Viki. Sekarang ia bersedih karena dilema yang menyangkut dirinya. 10 menit kami berempat membisu. Suasana menjadi sangat amat dramatis seperti di film Titanic ketika Jack menyelamatkan kekasihnya Rose. Atau mungkin seperti Fahri di Ayat-Ayat Cinta ketika dihadapkan kepada dua perempuan yang dicintainya.Gina yang biasanya cerewet pun ikut diam.
          “Din… aku akan ikhlas jika semua ini yang terbaik untuk Viki, semua ini memang sudah suratan. Kamu jauh lebih baik daripada aku. Tolong  banget, bahagiain dia. Kita akan tetap bersahabat. Aku hanya memohon 1 permintaan saja, jangan pernah kau sakiti dia”. Icha memecah kebisuan sambil meneteskan air mata.
    “Tapi Cha..??” belum selesai Icha berpendapat, sudah dipotong dulu oleh Viki.“Cha, kamu percaya kan. Semua akan indah jika kamu menerimanya dengan tulus..??. Cinta ini akan abadi jika kamu memang cinta dengan persahabatan ini.”
          “Din...Icha sudah rela aku untukmu, aku tinggal menunggu keputusanmu”.Kamu mau kan jadi pacarku?” Aku sayang sama kamu dari dulu Din? Kamu mau kan jadi pacarku? Selama ini aku tidak pernah ada perasaan sedikitpun kepada Icha.””Empat setengah tahun itu hanya kepura-puraan, aku hanya tidak ingin menyakitinya saja.Selama ini aku hanya mengharapkan kamu.Mulai dari perkenalan pertama kita, aku sudah jatuh cinta padamu.Namun, aku telah lebih dulu kenal Icha.Aku telah mencoba melupakan perasaan ini, tapi tidak bisa Din, aku hanya ingin kamu.Kamu yang aku yakin bisa memberi warna dihidupku.Empat setengah tahun ini begitu sulit, dan andai kamu tahu, setiap hari aku selalu menanyakanmu pada Icha.....walaupun ku hanya bertanya.”Fina tak mampu berkata-kata lagi, mendengar pengakuan spontan Viki.Aku tidak berani melihat wajahnya.
          ”Aku Cuma ingin kamu din, didalam matamu aku menemukan kebahagiaan.Kamu mau kan jadi pacarku?” Aku tidak diberi kesempatan berbicara sedikitpun.Aku terpuruk oleh perasaanku sendiri.Ternyata selama ini dia hanya pura-pura mencintai sahabatku.
          Seketika itu juga entah mengapa perasaanku berubah terhadapnya.Aku melihat sosok yang sedang menggenggam tanganku saat ini sebagai orang paling jahat di dunia, karena telah mempermainkan perasaan sahabatku.
          Hanya satu kata yang kuucapkan, “Maaf, Ki..Aku Tidak bisa!”Perkataan yang tidak pernah kusangka akan keluar dari mulutku.Perkataan yang membuat Viki tidak bisa lagi berkata apa-apa.Perkataan yang membuat Icha memandangku sampai menusuk jantungku.Begitupun dengan Gina.
          Aku pergi tanpa pesan terakhir.Meninggalkan Viki, Icha, dan Gina.Aku ingin mimpi buruk ini segera berakhir.Hari ini adalah hari paling buruk di hidupku.Kini, hanya ada aku dan kenangan akan perasaanku kepada Viki.Aku hanya mampu mengingatnya, mengingat semua senyumannya dan kenangan indah itu.Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata, tapi hanya sedikit, air mata kehilangan dia, aku hanya menangis, membuang air mataku.Mengapa semuanya berakhir seperti ini, tanpa arti.Tapi aku yakin ada kebahagiaan untuk aku, Viki, maupun Icha.
          Di depan sana telah menunggu Hery, seseorang yang telah lama mengejarku untuk memiliki hatiku.Mungkin saat ini aku harus membuka hati untuknya.Dia datang menjemputku karena aku memang telah mengiriminya pesan dari tadi.Karena perasaanku memang tidak enak sejak pagi tadi.Hery lah yang mulai sekarang akan menjadi pangeran dihidupku.Aku cepat-cepat menghapus air mataku, dan memberikan senyuman terindahku kepadanya.
          Kami pergi dari taman terkutuk itu, tanpa menghiraukan Viki yang mengejarku.

                                                          THE END

ini cerpen pertama q, masih kacau

"cerpen ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat, cerita, dan kejadian itu hanyalah sebuah kebetulan semata"


1 komentar:

  1. Kunjungi juga ya http://www.KandangBlog.blogspot.com, semoga bermanfaat. Trims.

    BalasHapus